Potret Kekayaan Budaya Garut di Desa Wisata Saung Ciburial (3) : Trekking Kampung

Kegiatan ini nih yang paling menarik di Desa Wisata Saung Ciburial, Trekking Kampung.  Travelmate bisa memesan guide lokal dan kegiatan trekking kampung ini di kunjungan Travelmate. Guide yang juga merupakan pemuda-pemuda asli desa ini akan mengantar Travelmate keliling kampung, dan melihat keunikan kehidupan Desa Wisata Saung Ciburial.

Kalau atraksi tadi memperlihatkan kekayaan budaya dalam bentuk seni dan permainan anak tradisional, maka trekking kampung memperlihatkan budaya dalam kehidupan sehari-hari warga desa. Melalui trekking kampung, Travelmate bakal menyadari bahwa desa ini, disamping tradisionalitas-nya dalam melestarikan warisan budaya, juga sudah berpikiran terbuka, bahkan bisa dikatakan sangat visioner dan inovatif.

Hmm, mesti di cek langsung ke tkp tuh. Trekking ga selamanya harus di hutan atau gunung kan. Yuk, sekali-kali kita trekking kampung 🙂

Pertanian Sawi

Menikmati matahari pagi di Desa Wisata Saung Ciburial itu paling cocok sambil liat gimana para petani lokal ngolah lahan sawi. Dari mulai pembibitan, mencangkul lahan, ngasih pupuk, hingga panen, kita bisa lihat disini. Lahan pertanian di desa ini memang mayoritas ditanami sawi. Sawi ini nanti dijual ke pasar-pasar, baik pasar lokal di Garut maupun pasar induk seperti di Jakarta atau Bandung.

Menurut petani lokal di sini, harga sawi memang fluktuatif. Kadang kalo sawi lagi murah-murahnya, bisa sampai Rp 50 per kg. Kalau sudah semurah itu, biasanya sawinya ngga dipanen, dan dibiarin aja di lahan. Sayang banget kan. Mending kita beli buat nambahin sayur di mie rebus kita di rumah.

Nah, kalo kalian rela kotor-kotoran demi pengalaman super menarik, kalian bisa juga ikutan nyangkul, bahkan ikutan panen dan ngangkut-ngangkutin sawi. Lebih lanjut, kalian bisa juga beli sawi itu dengan harga yang jauh lebih murah daripada di pasaran. Nanti siangnya, bisa kalian makan sendiri tuh sawi hasil petikan kalian. Rasanya pasti lebih enak karena hasil keringat sendiri 🙂

Jangan kelamaan ngabisin pagi di sini, karena masih banyak kegiatan yang bisa dicoba di desa ini.

Perawatan Domba Garut

Seperti yang udah dibahas di bagian atraksi tadi, di desa ini ada beberapa keluarga yang memelihara dan membiakkan domba garut. Nah, kalau trekking kampung, jangan sampai melewatkan trekking ke kandang-kandang domba dan ngeliat bagaimana cara ngerawat domba garut. Ini juga bakal jadi pengalaman berharga buat para tamu karena domba garut itu memang langka, dan termasuk jenis domba terbaik di dunia.

Domba garut itu dari penampakannya aja udah beda banget. Tanduknya melengkung indah, dadanya dipenuhi bulu yang lebih lebat dari tubuhnya, jadi terkesan gagah dan kekar. Perawatannya juga ga main-main lho. Domba-domba ini harus rutin dimandikan dan dijemur di pagi hari. Selain itu, banyak juga perlakuan khusus buat domba-domba ini, terutama dalam hal makanan dan pemeliharaan tanduknya.

Jadi jangan kaget kalau harga domba garut dewasa bisa mencapai 60 juta per ekor. Mahal banget kan? Kata bapak peternaknya, semakin mahir domba garut dalam event adu ketangkasan domba, semakin mahal harganya. Jadi kalau domba garutnya semakin sering ikutan event, bakal makin mahal juga tuh. Memang ilmu perawatannya juga beda sama domba-domba lain. Jadi, setelah trekking kampung pastikan kalian udah ngalamin megang tanduk domba garut, domba yang mandinya aja lebih sering dari kalian, hehe…

Gosali (Pandai Besi)

Satu lagi yang menarik di kampung ini, dan ga boleh dilewatin kalau lagi trekking kampung. Itu adalah Gosali, atau Bengkel Tempa, Pandai Besi. Disini kalian bisa ngeliat bagaimana peralatan besi ditempa mulai dari pacul (cangkul), golok, kapak, sabit, dan berbagai perlengkapan lainnya.

Beberapa kepala keluarga di sini memang menjadikan pandai besi sebagai profesi. Mereka membuat peralatan itu sesuai dengan order yang datang. Order itu kebanyakan berasal dari Garut dan Bandung. Yang unik di sini adalah mereka bertahan dengan metode penempaan besi yang masih tradisional. Walaupun demikian, peralatan besi yang mereka tempa udah dikasih merk loh. Ikin namanya. Merk itu nanti dicapkan di besi yang masih panas.

Kalau kalian ingin lihat proses lengkapnya, bagaimana bara api menyembur-nyembur ketika memanaskan besi, lalu besi yang masih memerah karena panas ditempa, lalu besi panas itu dicelupkan sekaligus ke dalam air dan menghasilkan suara dan asap yang khas, datanglah ke sini agak pagi, sekitar pukul 9. Kalau terlalu siang nanti pak Pandai Besi nya udah pada cape 🙂

Pembuatan Kuliner Khas

Di sini juga ada beberapa keluarga yang membuat kuliner khas, seperti wajit dan angleng, ranginang, rangining, serta berbagai macam kerupuk. Beberapa keluarga ini memang produsen rutin dari camilan-camilan khas ini untuk daerah Garut. Ketika trekking kampung, Travelmate juga bisa ngeliat cara pembuatan camilan-camilan itu, sekaligus icip-icip 🙂

Nanti Travelmate bisa ngeliat gimana caranya nyampurin ketan putih, gula, dan kelapa, yang dibungkus dengan kulit jagung, bisa menjadi camilan yang manis dan lezat, wajit dan angleng. Memang di Garut ini, wajit dan angleng itu salah satu camilan khas favorit, selain dodol.  Ga akan afdol kayaknya kalau ngga sekaligus dibeli aja itu wajit, angleng, dan rengginangnya buat oleh-oleh.

Selain camilan, disini juga ada minuman khas yang katanya cuma ada di sini. Namanya teh kewer. Penampakannya mirip teh biasa, tapi ketika disruput, teh ini memiliki aroma dan rasa kopi. Siapapun pasti bakal teraneh-aneh dan kaget dibuatnya. Disini hanya ada satu keluarga saja yang mempunyai lahan tanaman teh kewer ini. Nantinya pun, teh kewer ini dibeli oleh masyarakat desa di sana, dan akhirnya menjadi minuman khas Desa Wisata Saung Ciburial.

Belajar Membatik

Seakan belum lengkap kalau ngga ada kerajinan batik, Travelmate juga bisa belajar membatik di sini. Beberapa warga desa disini juga udah mahir membatik lho. Walaupun ilmunya bukan berasal langsung dari desa ini, tapi masyarakat desa udah memiliki keinginan yang kuat untuk melestarikan kekayaan budaya garut.

Tidak seperti keunikan yang lain di desa ini, untuk melihat dan belajar membatik, Travelmate mesti memesan dulu agar disiapkan. Soalnya disini belum ada yang benar-benar berprofesi sebagai seniman batik. Tapi beberapa warga disini, sudah mahir membatik, sehingga bisa memperlihatkan dan mengajarkan beberapa keterampilan membatiknya kepada para tamu.

Motif batik yang dibuatnya pun khas Batik Garutan. Nanti bisa belajar juga apa yang ngebedain motif batik garutan dengan motif lainnya, gimana proses membatik hingga bisa dijual, dan banyak lagi serba-serbi tentang membatik. Nah, kalau ada batik yang udah selesai, dibeli aja tuh buat oleh-oleh 🙂

Tas Lipat dan Rak Sepatu

Ini dia salah satu bentuk betapa luar biasa kehidupan penduduk desa ini. Selain kepedulian mereka untuk terus melestarikan warisan budaya, mereka juga tetap produktif, progresif, visioner, dan inovatif. Ini mereka buktikan dengan membuat produk-produk kreatif berbasis home industry. Dua produk yang sudah terkenal dan memiliki produksi yang stabil adalah produk tas lipat dan rak sepatu gantung.

Walaupun hanya segelintir saja warga desa yang memiliki mesin jahit, itu tidak mengecilkan niat mereka. Malah, keterbatasan ini membuat warga desa semakin solid bekerja sama dengan cara spesialisasi pekerjaan. Satu keluarga melakukan satu proses, sementara keluarga yang lain melakukan proses yang lain. Ketika trekking kampung, Travelmate bisa belajar banyak nih dari kekompakan warga desa ini.

Produk-produk ini bukan cuma untuk dipertontonkan kepada tamu yang datang, tapi memang sudah menjadi sumber penghasilan beberapa keluarga di desa ini. Produk tas lipat dan rak sepatu ini memang sudah diterima masyarakat luas, dan menjadi ciri khas desa ini. Kebanyakan produk ini dijual ke Pasar Baru Bandung. Daripada berdesakan di Pasar Baru, mending beli di sini sambil belajar banyak kearifan lokalnya. Betul?

(4) : Penginapan dan Homestay
(5) : Reservasi
(1) : Lokasi
(2) : Atraksi Budaya
(3) : Trekking Kampung

foto by : Riparhand

  1. You are so interesting! I do not think I’ve truly read through
    a single thing like that before. So good to discover someone with some unique thoughts on this subject matter.
    Really.. thank you for starting this up. This web site
    is one thing that’s needed on the web, someone with a little originality!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

Pin It on Pinterest

Shares
Share This