Potret Kekayaan Budaya Garut di Desa Wisata Saung Ciburial (1)

Selain anugerah alam, Garut juga kaya akan warisan budaya. Memang benar, tapi pernyataan itu sepertinya kurang lengkap jika tidak disertai dengan contoh-contoh nyata. Tidak seperti anugerah alam yang terlihat jelas, seperti Gunung dan Laut, warisan budaya harus dicari; malah boleh jadi lebih sulit untuk ditemukan dan dilestarikan mengingat budaya rentan terkikis oleh derasnya arus modernisme.

Tapi tidak perlu mencari ke banyak tempat untuk melihat potret kekayaan budaya Garut. Adalah Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, yang kini bisa dikatakan sebagai etalase kekayaan budaya di Garut. Bukan hanya dalam bentuk kesenian, seperti Adu Ketangkasan Domba dan Pencak Silat, tapi juga dalam banyak bentuk lainnya, seperti kuliner, kerajinan, produk kreatif, hingga dalam cara dan falsafah hidup masyarakat desa.

Desa Sukalaksana, yang kini dinamai Desa Wisata Saung Ciburial, memang menyediakan berbagai atraksi budaya yang luar biasa, ditambah dengan kehidupan kampung yang memikat, tapi yang lebih penting bagi mereka, sebagai sebuah desa wisata, adalah bagaimana semua kearifan lokal itu bisa dinikmati dan diambil sebagai pelajaran oleh para tamu. Masyarakat desa sangat menyadari bahwa cara memperlakukan tamu dengan baik adalah hal yang sangat penting bagi keberlangsungan desa wisata mereka.

Desa Wisata Saung Ciburial terletak di wilayah Kamojang, Kecamatan Samarang. Luas wilayahnya hampir mencapai 4 ha, dengan mayoritas lahan pertanian sawi. Udaranya sejuk dan bersih khas daerah Samarang. Letaknya yang searah dengan beberapa spot wisata, seperti Kebun Mawar Situhapa, Konservasi dan Penangkaran Elang, Arboretum dan Camping Ground Cibeureum, serta Kawah Kamojang, membuat lokasi Desa Wisata Saung Ciburial menjadi cukup strategis.

Tapi lupakan dulu tempat wisata yang lain. Di sini, Travelmate bisa melakukan banyak hal yang sangat unik dan tidak kalah menarik dari spot wisata lain. Travelmate bisa ikut mengolah lahan pertanian sawi dan ikut memanen sawi, melihat para pandai besi menempa besi mereka dalam bara api, melihat pembuatan kuliner-kuliner khas seperti wajit, angleng, dan rengginang, melihat cara merawat domba Garut, belajar membatik, dan sangat banyak lagi.

Nah, perlu diperhatikan bahwa untuk mengunjungi desa ini dan menikmati berbagai atraksi serta kegiatan kampung, Travelmate harus melakukan reservasi terlebih dahulu. Untuk melihat kegiatan-kegiatan Desa Wisata Saung Ciburial ini, akan lebih mudah jika Travelmate membuat sebuah kelompok besar. Kelompok sekitar 40-50 orang akan sangat efektif ketika berwisata di Saung Ciburial. Selain biaya patungan yang jadi relatif murah, kegiatan-kegiatan pun bisa di jadwal dengan baik karena kelompok besar bisa di split untuk melihat bergiliran bermacam-macam keunikan desa wisata ini.

Seperti falsafah masyarakat sunda yang “someah, hade ka semah”, ramah dan memperlakukan tamu dengan sangat baik, pun begitu juga dengan falsafah masyarakat Desa Wisata Saung Ciburial. Jadi bisa ngapain aja nih di Desa Wisata Saung Ciburial? Yuk kita bahas satu-satu 🙂

(2) : Atraksi Budaya
(3) : Trekking Kampung
(4) : Penginapan dan Homestay
(5) : Reservasi
(1) : Lokasi

foto by : Riparhand

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

Pin It on Pinterest

Shares
Share This