Sehubungan dengan telah terjadinya kebakaran di Gunung Papandayan dan Gunung Guntur beberapa waktu yang lalu, BKSDA Seksi Konservasi Wilayah V Garut kini resmi menutup kawasan konservasi yang berada diwilayah Garut untuk pendakian dan camping. Tidak hanya wilayah Gunung Papandayan dan Gunung Guntur, penutupan wilayah ini juga mencakup wilayah konservasi BKSDA yang lain, yaitu kawasan Talaga Bodas, Kamojang, dan Sancang.
Batas waktu penutupan ini masih belum ditentukan mengingat kondisi alam yang membutuhkan waktu pemulihan panjang dan kondisi cuaca musim kemarau yang belum terlihat akan beralih. Menurut Kepala BKSDA Seksi Wilayah V Garut, Toni Ramdhani, BScF, penutupan kawasan ini dilakukan untuk meminimalisasi potensi kebakaran yang terjadi oleh kelalaian manusia. Kepala BKSDA Seksi Wilayah V Garut berharap semua lapisan masyarakat bekerja sama dalam upaya pencegahan kebakaran dan proses rehabilitasi area yang terbakar.
Namun demikian, penutupan kawasan ini dilakukan hanya untuk kegiatan pendakian dan berkemah. Khusus untuk Kawasan TWA Papandayan, masih diperbolehkan masuk akan tetapi tidak diperbolehkan mendaki serta berkemah. Hal ini juga bertujuan agar masyarakat yang menggantungkan pencaharian mereka pada pariwisata masih tetap bisa melanjutkan pekerjaannya.
Sejak dua minggu yang lalu, Gunung Papandayan dilalap si jago merah, hingga menyebabkan hangusnya kurang lebih 328,85 Ha lahan. Area kebakaran yang paling parah adalah area Tegal Alun, yaitu seluas 56,7 Ha. Tegal Alun, yang merupakan padang Edelweiss terbesar se-Asia Tenggara ini, kini berubah menjadi hitam. Hanya beberapa batang Edelweiss saja yang bertahan.
Selain Papandayan, kebakaran juga melanda Gunung Guntur, yang secara administratif termasuk ke dalam kawasan Cagar Alam Kamojang. Total area yang terbakar di kawasan Cagar Alam Kamojang ini sekitar 150,5 Ha, dengan kebakaran paling parah melanda blok Citiis dan blok Cikahuripan, yang dua-duanya sering digunakan sebagai jalur pendakian Gunung Guntur oleh para pendaki.
Pendakian dan camping memang menimbulkan resiko kebakaran yang cukup tinggi, terutama bila pendaki kurang memahami dan kurang berhati-hati dalam menggunakan api. Oleh karena itu, BKSDA Seksi Wilayah V Garut memutuskan untuk menutup semua kawasannya dari pendakian dan camping.
***
Nah Travelmate, tidak perlu kecewa dengan ditutupnya Gunung Papandayan dan Gunung Guntur. Bagi kalian yang senang melakukan kegiatan outdoor, masih banyak tempat-tempat yang tidak kalah indahnya untuk berkemah di Garut. Seperti Area Camping Ground Situ Cibereum, Curug Sanghyang Taraje, Situ Ciharus, Curug Cihanyawar dan lainnya. Jadi jangan khawatir keabisan tempat buat camping di Garut.
Dan jangan lupa
, be a smart and responsible traveler!
Surat Resmi Penutupan
tumirin ariyoabimanyu says:
Harus ada pencegahan sedini munggkin, agar kejadian yg sama tak terulang kembali.!!!
Fahmi says:
hanjirr, tegal alun kesayangan bisa sampe angus gitu 🙁 gimana ceritanya? *sedih*