Gunung Cikuray : Atap Bumi Priangan

Gunung Cikuray dilihat dari Gunung Guntur

Gunung Cikuray dilihat dari Gunung Guntur

DATA GUNUNG CIKURAY

Lokasi Administratif : Kec. Cilawu, Kec. Bayongbong, Kab. Garut, Jawa Barat
Poisi Geografis : 7° 19′ 11.67″, 107° 51′ 39.07″
Ketinggian : 2821 mdpl, 2105 m diatas dataran kota Garut
Tipe Gunung Api : Dormant
Pos Pengamatan : Tidak ada, ada Stasiun Pemancar TV Swasta (1450 mdpl)

Tiket Masuk Gunung Cikuray

Untuk saat ini, tiket masuk adalah Rp10.000,- per orang ketika memasuki kawasan PTPN dan Rp15.000 per orang ketika memasuki kawasan Perhutani (mulai pendakian). Sehingga per orangnya membayar Rp25.000,-

Baca juga: Peresmian Wana Wisata Gunung Cikuray
Untuk Paket Wisata Pendakian Gunung Cikuray klik di sini


Tentang Gunung Cikuray

Tanah Parahyangan, Tanah Para Dewa, Tanah Para Gunung, sejak dulu bisa menarik hati siapa saja yang menjejakkan kaki diatasnya. Sejuk udaranya hanya bisa dikalahkan oleh ramah penduduknya. Dan subur lantainya hanya bisa dilengkapi dengan megah atapnya.

Sejak era kolonialisme Belanda, para penjajah sudah mengagumi megahnya Gunung Cikuray. Mereka membangun Jalan Cimanuk memanjang ke arah selatan dengan view Gunung Cikuray di ujung horizon. Pada periode tahun 1910 hingga 1940, Thilly Weissenborn berkali-kali menggunakan keahlian fotografinya, yang dulu masih sangat langka, untuk mengabadikan Cikuray dari berbagai perspektif.

Bentuknya yang hampir menyerupai kerucut sempurna super besar membuat Gunung Cikuray selalu bisa menarik fokus mata manusia ke arahnya. Namun bagi para pendaki, fokus matanya dari kota Garut harus segera digantikan dengan fokus kekuatan kakinya di jalur pendakian. Bentuk kerucutnya adalah kata lain dari betapa terjal dan curam trek yang harus dilalui.

Ketahanan tubuh juga akan diuji dengan minimnya sumber air. Hampir sepanjang perjalanan, tidak akan ditemui sumber air, selain dari pos-pos awal pendakian. Sehingga beban jarak pendakian harus ditambah dengan beban berat persediaan air yang harus dibawa dari awal pendakian. Di sini penggunaan air harus diatur secermat mungkin.

Kantong-kantong air itu juga yang akan memberi cobaan berarti kepada kaki para pendaki. Keterjalannya yang mencapai level “lutut ketemu dagu”, bisa membuat cedera otot-otot yang tidak siap. Pemanasan dan olah raga rutin sebelum pendakian adalah solusi jitunya.

Well, memang sudah seharusnya kan? Untuk mencapai titik tertinggi, jalan yang dilalui sudah seharusnya terjal dan penuh rintangan. Tapi juga sudah seharusnya, semangat untuk mencapai titik tertinggi mengalahkan semua jalan terjal penuh rintangan itu.

***

Karena di titik tertinggi Cikuray, keindahan alam Bumi Priangan ibarat juga dibawa ke titik tertinggi. Puncak Cikuray menyediakan view 360 derajat Bumi Priangan, plus birunya Samudera Indonesia di arah selatan. Tidak jarang, Bumi Priangan malah tertutup oleh Negeri di Atas Awan, membuatnya betul-betul seperti tanah Kahyangan.

Ketika cuaca cerah dan bersih, pendaki bisa melihat Gunung Ceremai dari kejauhan. Gunung Papandayan terlihat sangat indah dari titik yang lebih tinggi dari puncaknya. Deretan pegunungan di kedua sisi Cikuray terus memanjang memutari kota Garut, membuatnya terlihat seperti gunung-gunung yang bersaudara, dengan Cikuray sebagai kakak tertua.

Puncak Cikuray yang dicapai dengan penuh kesabaran tentu tak kan menyia-nyiakan kesabaran itu.

Termasuk didalamnya kesabaran untuk memungut sampah kembali dan menjaga kelestariannya, kesabaran untuk tidak merusak alamnya dengan logam tajam ataupun cat vandalisme, dan kesabaran untuk menuruninya sembari memuji keagungan-Nya.


Akses Menuju Lokasi

> Naiklah Bis jurusan Garut yang langsung ke Terminal Guntur bisa dari Jakarta (Primajasa pool BKN Cililitan atau bis dari Kp. Rambutan), Bandung (Terminal Cicaheum ataupun Leuwi Panjang), Bekasi, atau Tasikmalaya.
Ongkos per orang : Dari Jakarta sekitar Rp 42.000,- Dari Bandung sekitar Rp 20.000,-

> Lalu naik angkot 06 putih biru muda Jurusan Cilawu. Jangan sampai salah memilih angkot putih biru tua jurusan Copong, atau putih biru jurusan Cikajang. Angkot ini seringkali hanya beroperasi hingga waktu Maghrib, sehingga jarang ditemui di malam hari.
Ongkos per orang: Rp 5.000,- per orang
Dari terminal pun biasanya sudah ada pick up yang siap mengangkut para pendaki langsung ke Pos Pemancar dengan tarif Rp 45.000,- per orang.

> Turunlah di Pangkalan Ojek Cigarungsang
Di pangkalan ojek ini terdapat plang penanda jalan besar bertanda Cikuray.

Dari sini anda bisa berjalan kaki ke Pos Pendaftaran, tapi lebih baik naik ojek, atau sewa pick up untuk naik karena jaraknya agak jauh.

> Naik Ojek hingga Pos Pendaftaran Cikuray
Ojek dan pick up disini seringkali hanya beroperasi hingga menjelang malam. Jadi lebih baik tidak datang di waktu-waktu tersebut.
Harga : Rp 30.000


Jalur Pendakian Gunung Cikuray

Sebelum memulai pendakian, sebaiknya mengisi perbekalan air di stasiun pemancar TV. Malah di musim kemarau panjang, para pekerja di stasiun pemancar harus bolak–balik ke desa untuk mengisi ulang air yang mereka butuhkan, sehingga pendaki tentu juga tidak dapat mengisi perbekalan air di stasiun pemancar dan harus mengisi air di desa terakhir.

Pendakian Cikuray bisa disebut straightforward hike, tanpa banyak basa-basi, tanpa banyak belokan-belokan, jalurnya langsung menanjak menuju puncak.

Trek menanjak tanpa henti di Gunung Cikuray

Trek menanjak tanpa henti di Gunung Cikuray

PTPN Perkebunan Teh -> Pos 1
Mulailah dengan berjalan di perkebunan teh dengan pemandangan yang asri dan udara yang menyejukkan. Pemandangan disini sangat menyegarkan, sebelum selanjutnya pendaki akan mulai memasuki hutan yang rapat. Namun di musim kemarau jalan ini menjadi kering dan berdebu. Waktu tempuh sekitar 1 jam.

Pos 1 -> Pos 2 -> Pos 3
Di pos 1 dan pos 2 ada pipa saluran air, tapi lebih baik tidak digunakan karena pipa ini mengarah ke perkampungan warga yang sangat tergantung dari mata air ini. Curamnya Cikuray harusnya sudah mulai memberi efek yang signifikan terhadap kaki para pendaki.

Dari Pos 2 ke Pos 3 pendakian akan semakin sulit. Kemiringan tanah semakin curam dan pepohonan semakin rapat. Waktu tempuh dari pos 2 ke pos 3 lebih lama dari sebelumnya, selain karena jaraknya yang lebih jauh, kemiringannya juga akan sangat memperlambat gerak para pendaki.
Waktu tempuh sekitar 3 jam.

Pos 3 -> Pos 4 -> Pos 5 -> Pos 6 -> Pos 7
Di setiap pos ada luasan yang cukup untuk mendirikan tenda, namun di hari weekend atau hari libur, tempat-tempat ini (hingga puncak) biasanya sesak oleh pendaki. Jarak tempuhnya rata-rata sama untuk setiap pos memerlukan waktu sekitar 1 jam dari satu pos ke pos lainnya. Ketinggian yang didaki pun rata-rata sama, dari mulai pos 4 (2050 mdpl), pos 5 (2275 mdpl), hingga pos 6 (2550 mdpl). Pos 7 terletak dekat dengan puncak Cikuray.
Waktu tempuh sekitar 4 jam.

Pos 7 -> Puncak
Di pos 7 juga ada tempat untuk mendirikan tenda, namun hanya cukup untuk sekitar 3 tenda saja. Dari sini vegetasi sudah merenggang. Ini juga pertanda bahwa Puncak Gunung Cikuray sudah dekat.
Enjoy, the rooftop of Parahyangan land!

Samudera awan di Puncak Gunung Cikuray

Samudera awan di Puncak Gunung Cikuray

***



Dukung terus Jelajah Garut melalui usaha-usaha kecil yang kita jalankan:

Jelajah Garut Merchandise | Jelajah Garut Tour Organizer | Jelajah Garut Outdoor Gear Rental

Baca Juga :

  1. assalamualaikum,gan mw tanya harga sewa mobil bak dari terminal guntur ke pemancar berapa yah?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

Pin It on Pinterest

Shares
Share This