Tidak diragukan lagi, Garut memang sangat kaya akan keanekaragaman hayati dan ekosistem. Namun demikian, kekayaan ini seolah tidak dapat memberikan manfaat apapun terhadap warga sekitar. Upaya konservasi seolah harus terus berbenturan dengan kebutuhan ekonomi warga, sehingga keberadaannya semakin terancam. Padahal ada jalan keluar yang memberikan dampak negatif minimal, dan malah dapat juga membantu upaya konservasi. Ya, wisata konservasi adalah jawabannya. Dalam hal ini, ada banyak potensi wisata konservasi di Garut yang sangat potensial.
Garut bisa menyediakan wisata konservasi yang tidak ada duanya di Indonesia, bahkan di dunia. Wisatawan dapat membantu upaya pelestarian Elang Jawa di Kamojang, menikmati keindahan bunga abadi Edelweiss dan pohon Cantigi di Pondok Saladah Gunung Papandayan, melakukan penanaman pohon di sekitar destinasi, hingga bermain olahraga air sambil mempelajari konservasi daerah aliran sungai yang diarungi.
Catatan: Sadar Kawasan Cagar Alam
Kawasan konservasi biasanya dibagi ke dalam beberapa status kawasan, seperti Cagar Alam (CA), Suaka Marga Satwa (SMS), atau yang biasa digunakan untuk kegiatan wisata seperti Taman Nasional (TN), Taman Wisata Alam (TWA), Taman Buru (TB), dan Taman Hutan Raya (Tahura). Garut memiliki 4 TWA, 5 CA, dan 1 TB. Dengan banyaknya kawasan tersebut, tentu Garut memiliki kekayaan ekosistem hayati yang sangat berharga.
Namun perlu diketahui, bahwa tidak semua kawasan konservasi dapat digunakan untuk kegiatan wisata. Dalam kasus Garut, kawasan Cagar Alam di Garut mestinya hanya digunakan untuk kepentingan konservasi, tidak digunakan untuk keperluan ekonomi. Kelima Cagar Alam di Garut itu diantaranya adalah Cagar Alam Papandayan (yang mencakup kawasan Tegal Panjang dan Tegal Munding), Cagar Alam Kamojang (yang mencakup sebagian kawasan Gunung Guntur), Cagar Alam Talaga Bodas (yang mencakup kawasan Beuti Canar), dan Cagar Alam Leuweung Sancang serta Cagar Alam Laut-nya.
Untuk itu, kalian sebagai seorang traveller yang bertanggung jawab, mestinya dapat menghormati pembagian kawasan tersebut, dan membantu upaya konservasi di kawasan tersebut dengan tidak mengunjungi dan memberi dampak negatif dari kehadiran kalian. Untuk keperluan wisata, mari kunjungi Taman Wisata Alam (TWA) yang memang diperuntukkan untuk wisata dengan daya tariknya, seperti TWA Papandayan (jalur pendakian resmi), TWA Gunung Guntur (jalur Citiis), TWA Talaga Bodas (kawah), TWA Kamojang (kawah), dan Taman Buru Masigit Kareumbi.
Jika Pemerintah Daerah, BKSDA, Perhutani, dan penyedia jasa wisata dapat berkoordinasi, bersama memaksimalkan potensi wisata konservasi di Garut ini, industri pariwisata Garut dapat terdongkrak. Pasalnya, saat ini, wisata konservasi yang tergolong unik dan anti-mainstream ini hampir tidak dilirik sama sekali, padahal potensinya sangat besar. Nah, apa saja potensi wisata konservasi di Garut ini? Tim Jelajah Garut telah merangkumnya, ini dia 5 Wisata Konservasi di Garut yang Sangat Potensial
5 Wisata Konservasi di Garut yang Sangat Potensial
-
Konservasi Elang Jawa, Kamojang
Pusat Konservasi Elang Kamojang disebut-sebut sebagai Surga Baru Penyelamatan Elang di Indonesia menurut National Geographic. Bagi pengunjung, selain bisa belajar dan melihat langsung para volunteer melakukan upaya rehabilitasi elang, kalian juga bisa menjadi wali elang dengan menanggung biaya pakan elang yang sedang direhabilitasi.
Fasilitas ini telah merehabilitasi banyak sekali jenis elang, terutama Elang Jawa (Nisaetus bartelsi), si Garuda simbol negara Indonesia, yang terancam punah. Tempat ini tentu sangat berbeda dari kebun binatang yang hanya memajang hewan untuk keperluan hiburan. Di sini, kalian bisa berwisata sekaligus belajar, dan bahkan membantu proses penyelamatan elang.
Nah, untuk berkunjung ke Pusat Konservasi Elang Kamojang, kalian harus melakukan reservasi sebelumnya dengan mengontak para volunteer yang biasa bertugas di lokasi. Kalian juga bisa menggunakan jasa paket wisata dari Jelajah Garut untuk berkunjung ke sini dan menjelajahi Kamojang.
Baca juga: Paket Wisata Garut, Explore Kamojang dan Wisata Edukasi Konservasi Kamojang 1D
-
Bunga Edelweiss dan Pohon Cantigi Gunung, Gunung Papandayan
Salah satu daya tarik dari Gunung Papandayan adalah habitat bunga Edelweiss-nya yang membuat banyak orang ingin melihatnya secara langsung. Kini, pengelola Gunung Papandayan telah mencoba menanam dan menumbuhkan bunga Edelweiss ini di Camp David, tepatnya di sebelah selatan area parkiran, di belakang kolam rendam. Jadi kalian tidak perlu lagi bersusah payah mendaki hingga Pondok Saladah untuk melihatnya.
Bunga Edelweiss (Anaphalis javanica) yang menjadi daya tarik wisata ini hampir tidak pernah dilihat kecantikannya dari sisi konservasi. Padahal keberadaan kawasan konservasi di Papandayan ini salah satunya adalah untuk melestarikan habitat bunga abadi yang langka ini. Selain Bunga Edelweiss, ada juga tumbuhan khas, Cantigi Gunung (Vaccinium varingifolium) yang mendominasi Papandayan, serta berbagai macam tumbuhan dan bunga langka, seperti anggrek.
Edukasi konservasi dalam kegiatan wisata di Papandayan selain dapat menjadi daya tarik, juga dapat membantu sosialisasi program konservasi kepada masyarakat luas. Lebih lanjut, hal ini juga dapat menjadi produk jasa wisata baru yang memberi nilai tambah pada nilai industri pariwisata Garut sendiri.
Baca juga: Paket Wisata Garut, Hike to Papandayan 2D1N dan Sunrise Papandayan 1D
-
Arboretum dan Danau Purba Cibeureum
Arboretum Cibeureum dibangun sebagai pusat penelitian flora, termasuk diantaranya tumbuh-tumbuhan langka, yang nantinya bisa dijadikan rujukan bagi kalangan ilmuwan baik lokal maupun mancanegara. Lokasinya yang dekat dengan danau purba, Situ Cibeureum, di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut, Jawa Barat, membuat Arboretum juga dijadikan fasilitas konservasi sumber mata air.
Fasilitas ini telah cukup sering digunakan untuk keperluan acara-acara di tingkat lokal, terutama yang berbasis edukasi. Hanya saja, fasilitas ini belum digunakan secara optimal dalam aspek sosialisasi kepada masyarakat luas. Kegiatan wisata edukasi di fasilitas ini selain dapat menjadi sumber ekonomi baru, juga dapat menjadi sarana untuk memperluas jangkauan sosialisasi dan edukasi tumbuhan-tumbuhan ini kepada masyarakat luas. Terlebih ada banyak juga destinasi wisata di sekitar area ini, seperti Kebun Mawar Situhapa dan Kawah Kamojang, serta resort Kampung Sampireun dan Green Kamojang Resort.
Baca juga: Paket Wisata Garut, Wisata Edukasi Konservasi Kamojang 1D
-
Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi
Kawasan Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi menyediakan daya tarik yang unik. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di sini, dari mulai jalan-jalan sambil menikmati suasana hutan, bersepeda, berkemah atau menginap di rumah pohon, melihat penangkaran rusa, hingga kegiatan di air sungai seperti kayak dan kano. Selain itu, kalian juga bisa mengadopsi pohon, melalui program Wali Pohon.
Kawasan Taman Buru ini sejak tahun 2008 dikelola oleh Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri. Wanadri sebagai pengelola kawasan mempunyai ceritanya sendiri, bagaimana mereka berusaha menyelamatkan kerusakan ekosistem yang terjadi cukup parah sejak lama dengan berbagai program mereka. Cerita ini sendiri dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan, belum lagi program-program yang bermanfaat, seperti menjadi wali pohon.
Baca juga: Paket Wisata Garut, Wisata Edukasi Gunung Kareumbi
-
Konservasi Daerah Aliran Sungai Cimanuk dan Sungai Cikaengan
Tidak bisa dipungkiri, banyak Daerah Aliran Sungai (DAS) di Jawa Barat sudah banyak yang mengalami kerusakan, tidak terkecuali di Garut seperti di DAS Cimanuk dan Cikaengan. Kerusakan lingkungan yang terjadi di sekitar DAS juga berdampak pada kelestarian ekosistem sungai. Adanya atraksi wisata yang memanfaatkan sungai ini dapat menjadi solusi yang jitu untuk membuat warga lokal kembali menghormati kesehatan sungai, sembari memberikan manfaat bagi warga di sekitar sungai.
Selain itu, para penyedia jasa wisata juga dapat mengikut-sertakan wisatawan dalam upaya menjaga kelestarian sungai, seperti melakukan penanaman pohon di sekitar daerah aliran sungai dan menjadi wali pohon tersebut untuk dipelihara oleh warga sekitar. Kegiatan wisata seperti Arung Jeram Sungai Cimanuk dan River Tubing Banjarwangi dapat juga disisipi kegiatan positif yang dapat membantu upaya konservasi DAS yang hingga saat ini selalu sulit dilakukan.
Baca juga: Paket Wisata Garut, Arung Jeram Sungai Cimanuk dan River Tubing Banjarwangi
Ayo ajak keluarga dan kolega kalian untuk menjelajah wisata konservasi di Garut
Jika kalian ingin kegiatan wisata kalian diisi kegiatan yang positif dan bernilai manfaat, terutama untuk lingkungan, kalian bisa mencoba berkunjung ke tempat-tempat di atas. Tim Jelajah Garut, sebagai Tour Organizer terdepan di Garut, dapat menyusun trip kalian dengan lengkap dari mulai akomodasi hingga destinasi, termasuk ke 5 Wisata Konservasi yang sangat unik di Garut yang telah diuraikan di atas.
Pertanyaan dan pemesanan paket wisata di Garut, hubungi langsung contact person Tour Organizer kita di: 0822-1622-2209
Salam Lestari!!!
Tim Jelajah Garut,
foto dokumentasi tim Jelajah Garut
***
Dukung terus Jelajah Garut melalui usaha-usaha kecil yang kita jalankan:
Jelajah Garut Merchandise | Jelajah Garut Tour Organizer | Jelajah Garut Outdoor Gear Rental
***
One thought on “Potensi Wisata Garut: 5 Wisata Konservasi yang Sangat Unik di Garut”