Banyak sekali para pemuda Garut yang sukses berbisnis. Kang Goris Mustaqim salah satunya. Kang Goris ini salah satu pengusaha sukses yang inovatif dan kreatif serta penyebar ‘virus’ kewirausahaan. Namun, kesuksesan yang dicapai Kang Goris tidak serta merta melupakan tanah kelahirannya. Kang Goris kembali ke Garut dan mencurahkan jiwanya untuk kemajuan Garut.
Di rubrik Pituin Garut kali ini, kami berkesempatan untuk mewawancarai beliau disela-sela kesibukannya yang padat, simak ulasannya travelmate!
Apa yang melatarbelakangi Kang Goris untuk memperbaiki Garut?
Dulu ketika saya masih kuliah, saya sering bulak balik ke Garut. Namun tidak ada kegiatan. Terus melihat kondisi Garut yang terpuruk padahal memiliki banyak potensi. Tapi mengapa Garut tidak bisa maju. Saya berpikir apa yang bisa saya lakukan tapi berkelanjutan dan konsisten. Awalnya dulu bergerak dibidang pendidikan dengan mengadakan Supercamp. Kemudian saya berpikir bagaimana menciptakan aktifitas perekonomian untuk banyak orang dengan pendekatan biz model long term. Kemudian saya membentuk BMT dan Koperasi Petani Kayu. Lalu saya juga blusukan ke berbagai pelosok di Garut untuk menciptakan tabungan untuk petani bagi petani. Lalu untuk dikota Garutnya sendiri ada program Rumah Sehat untuk ibu menyusui. Saya senang sekali dan menikmati apa yang saya lakukan. Apalagi terkait dengan hal yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Garut dan saya bisa membantu mereka. Jika kita tidak bisa terlibat dalam perpolitikan dan pemerintahan untuk kemajuan daerah kita, kita lakukan apa saja yang bisa kita lakukan dilapangan. Seperti yang saya tulis dibuku saya, bahwa kemajuan Indonesia ini terletak di desa dan daerah. Karena kecintaan dan ikatan emosional inilah saya bergerak untuk memajukan kesejahteraan Garut.
Terus menurut Kang Goris sendiri, mengapa kemiskinan di Garut belum bisa teratasi padahal Garut ini kaya akan potensi yang bisa mensejahterakan masyarakatnya?
Pertama, kemiskinan kultural. Harus diakui memang pendidikan tidak merata sehingga pola pikir masyarakat masih belum seperti kita. Contohnya daripada sekolah mendingan kerja langsung. Atau misalkan pola berperilaku menyepelekan pendidikan dan berpikir instan.
Kedua, kemiskinan structural, dimana pemerintah kurang berfungsi sebagaimana mestinya. Pemerintah kurang kreatif dan inovatif dalam melaksanakan kegiatan untuk masyarakat Garut. Seperti masalah ruang public, penataan anggaran, dan kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat. Selain itu kurangnya informasi kepada masyarakat dari pemerintah terkait program-program pemerintah yang memang didesain untuk mengentaskan kemiskinan.Apa yang bisa mengubah mindset masyarakat terkait dengan kegiatan sosial yang dilakukan Kang Goris?
Intinya sih selain pendekatan sosial, jikalau kita berbuat baik untuk masyarakat, pasti masyarakat akan ingat dan itu bisa mempermudah menjalankan kegiatan sosial saya dengan tim.
Nah, kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini apa Kang?
Sekarang kan sudah memasuki musim hujan, jadi lagi survey lahan untuk ditanami pohon-pohon produksi oleh kelompok petani setempat. Juga akan ditunjuk seorang yang akan menjadi ecopreneur nya dan kita kasih modal buat para petaninya. Nanti kita coba hubungkan dengan investor. Terus juga sedang menggarap rumah sehat bagi para ibu-ibu hamil dan menyusui.
Katanya Kang Goris akftif juga ya di kegiatan Sobat Budaya?
Itu sebenernya follow up dari kegiatan dengan ID ChangeMaker. Saya bantu gerakan untuk pencacatan budaya Indonesia untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Dan itu untuk mencari kegiatan ekonomi kreatif di Indonesia dan sekarang sudah ditayangkan di tv swasta.
Menurut kacamata Kang Goris sendiri nih, apa sih kekurangan dan kelebihan Pariwisata Garut?
Kelebihannya sangat banyak. Saya pernah beberapa kali travelling di Indonesia. Garut ini termasuk indah. Apalagi sawahnya banyak dan bagus-bagus. Bahkan kita bisa bersaing dengan Ubud. Cuman pengelola dari pihak swasta belum banyak, pemerintahnya belum maksimal, dan kesadaran wisatanya belum terbentuk. Nah itu yang harus dirubah. Karena lokomotif perekonomian di Garut adalah Pariwisata.
Nah, Kang Goris kan baru 1 orang Garut yang pernah bersalaman dengan Presiden Amerika Barrack Obama. Bisa diceritakan bagaimana pengalaman dan perasaan Kang Goris setelah bertemu beliau?
Justru Obama yang senang ketemu saya… hahaha. Kalau saya biasa-biasa saja..hahaha. Saya hanya bercanda kapan ke Indonesia, bakso dan sate sudah menunggu. Hahaha.
Tempat jalan-jalan favorit Kang Goris di Garut?
Samarang. Karena aksesnya bagus dan pemandangannya bagus juga. Dan mungkin Cipanas sih.. Dan suka juga sama pantai.
BIODATA
Nama : Goris Mustaqim
Kelahiran : Garut, Jawa Barat, 14 Maret 1983
Orang tua : Giom Suwarsono dan Yayah Sofiah
Pendidikan : Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (2001-2006)
Pekerjaan : Direktur dan pemilik PT Resultan Nusantara / PT Barapraja Indonesia (2007-sekarang)
Organisasi : Presiden Yayasan Asgar Muda
(2007-sekarang)
Penghargaan :
– Pemenang I Mojang-Jajaka (2003)
– Wakil Indonesia di McDonald’s Olympic International Youth Camp di Sydney, Australia (2000)
– Beasiswa Project Management and Leadership Skills on Climate Change Program di Jepang dari British Council (Maret 2009)
– Anggota Delegasi Muda–Indonesian Climate Champions pada COP 15 di Kopenhagen, Denmark (Desember 2009)
– Nomine Asia’s Best Young Entrepreneur dari majalah Business Week (2009)
– Pembicara pada Presidential Summit on Entrepreneurship di Washington, DC, (April 2010)
– Pemimpin Muda Indonesia Luar Biasa dari PPSDMS Nurul Fikri (2010)
***
Dukung terus Jelajah Garut melalui usaha-usaha kecil yang kita jalankan:
Jelajah Garut Merchandise | Jelajah Garut Tour Organizer | Jelajah Garut Outdoor Gear Rental
2 thoughts on “Kang Goris Mustaqim : Wujud Nyata Cinta Garut”