JARING GUNUNG, SECERCAH HARAPAN UNTUK GUNUNG CIKURAY

Sebuah event penghijauan dan sharing tentang pentingnya menjaga hutan Gunung Cikuray.

Tapak Gerot, sebuah Komunitas Pecinta Alam lokal Garut yang “hobi” melakukan penghijauan di Gunung Cikuray mempunyai acara tahunan yaitu Jaring Gunung.

Jaring Gunung merupakan acara penghijauan yang dilakukan oleh Tapak Gerot ini sudah berjalan sejak tahun 2015 dan sempat berhenti selama 2 tahun karena pandemik covid-19.  Ide acara Jaring Gunung ini merupakan ide dari salah satu rekan kuliah Ujang Hendro. Filosofis acara Jaring Gunung sendiri yaitu diharapkan bisa menjaring orang-orang yang memang peduli terhadap alam, khususnya hutan Gunung Cikuray. Diharapkan dengan adanya event tahunan Jaring Gunung ini, bisa mempengaruhi dan menambah kesadaran pihak lain dalam menjaga lingkungan, khususnya lingkungan hutan dan gunung.

Seperti yang diketahui, beberapa blok tanah di Gunung Cikuray sudah mengalami kerusakan akibat masifnya pertanian. Secara tidak langsung, pengalih fungsi beberapa lahan di Gunung Cikuray menjadi pertanian menjadi salah satu ancaman ketidakseimbangan ekosistem digunung tersebut. Pembabatan hutan yang kian masif di Gunung Cikuray pun masih terjadi.

Ancaman lainnya adalah longsor dan banjir. Gunung Cikuray merupakan salah satu sumber penghidupan yang paling banyak dibutuhkan manusia, yaitu air. Beberapa penyebab kebanjiran salah satunya hutan Gunung Cikuray yang sudah gundul. Pada saat pohon di hutan ditebang, maka pada saat musim hujan akar yg berfungsi menyerap air tidak ada, sehingga air tidak bisa menyerap ke dalam tanah dengan cepat dan menggenang di permukaan tanah yg menyebabkan banjir. Pun begitu dengan fungsi akar pada pohon. Ketiadaan akar pohon pada tanah mengakibatkan struktur tanah tidak kuat menahan air yang dapat mengakibatkan longsor.

Penanaman Pohon Endemik Jaring Gunung Jilid 5

Acara Jaring Gunung ini pun diharapkan bisa menyadarkan kepada para penggarap tanah di Gunung Cikuray agar lebih bijak lagi dalam menggarap tanah di Gunung Cikuray. Tidak hanya sebagai mata pencaharian saja. Tapi harus disertai dengan kebijaksanaan berbanding lurus dalam memelihara Gunung Cikuray.

Sebelum adanya penanaman yang dilakukan oleh Tapak Gerot, pos 3 ( Camp Badak Gunung Cikuray via Tapak Gerot), dipenuhi lading pertanian kentang dan sayuran lainnya. Kurang lebih 1 hektar. Seiring waktu berjalan, Tapak Gerot melakukan pendekatan terhadap masyarakat pengguna lahan terkait dengan pentingnya menjaga Hutan dan Gunung Cikuray. Banyak pengguna lahan sadar pentingnya menjaga Gunung Cikuray dan hutannya. Sekarang, pos 3 ( Camp Badak ) yang dulunya kebun kentang, menjadi lahan penghijauan yang dipenuhi oleh pohon Ki Badak.

Sesi Sharing Tentang Kepecinta Alaman bersama Para Pemateri

Bagi para pembaca bersama komunitasnya yang ingin berpartisipasi, nantikan Jaring Gunung Jilid ke 6 di tahun 2024. Jangan sampai terlewatkan ya!!!!

Tahun 2023 ini, acara Jaring Gunung mendapatkan animo yang sangat luar biasa. Baik dari pihak peserta yang sukarela membantu menanam bibit pohon di Gunung Cikuray, baik dari pihak sponsorship yang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. Acara ini akan terus berlanjut tiap tahunnya. Mendorong insan manusia untuk lebih peduli lagi tentang pentingnya menjaga Gunung Cikuray.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

Pin It on Pinterest

Shares
Share This